REAKSI-REAKSI
ORGANIK PADA ALKANA,ALKENA DAN ALKUNA
- Reaksi-reaksi senyawa organik digolongkan dalam beberapa tipe, yaitu:
1.
Reaksi substitusi
a. Reaksi substitusi nukleofilik
b. Reaksi substitusi elektrofilik
2.
Reaksi adisi
3.
Reaksi eliminasi
4. Reaksi oksidasi
- Aspek-aspek dasar dalam reaksi senyawa organic
Nukleofil dan elektrofil
Pada
proses heterolisis akan terjadi nukleofil dan elektrofil.
a.
Nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia
tidak
suka akan elektron tetapi suka akan nukleus (inti yang
kekurangan elektron).
Contoh :
b.
Elektrofil adalah spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron,
sehingga ia suka akan elektron. Contoh :
Menurut
konsep asam basa Lewis nukleofil adalah suatu basa, sedangkan elektrofil adalah
suatu asam. Reaksi senyawa karbon pada dasarnya adalah reaksi antara suatu
nukleofil dengan suatu elektrofil.
·
Reaksi-reaksi
Organik
1.Reaksi
Substitusi
Reaksi substitusi terjadi apabila sebuah atom atau gugus
yang berasal dari pereaksi menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul
yang bereaksi. Reaksi substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak
jenuh.
a.
Reaksi substitusi nukleofilik
Pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti
mempunyai
elektronegativitas
lebih besar dari atom C, dan atom/gugus pengganti adalah suatu nukleofil, baik
nukleofil netral atau nukleofil yang bermuatan negatif.
b.
Reaksi substitusi elektrofilik
Benzena memiliki rumus molekul C6H6, dari rumus molekul
tersebut benzena termasuk golongan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Namun
ternyata benzena mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan senyawa hidrokarbon
tidak jenuh. Beberapa perbedaan sifat benzena dengan senyawa hidrokarbon tidak
jenuh adalah diantaranya bahwa benzena tidak mengalami
reaksi
adisi melainkan mengalami reaksi substitusi. Pada umumnya reaksi yang terjadi
terhadap molekul benzena adalah reaksi substitusi elektrofilik, hal ini
disebabkan karena benzena merupakan molekul yang kaya electron.
Ada 4 macam reaksi substitusi
elektrofilik terhadap senyawa aromatik,yaitu :
2.Reaksi
Adisi
Reaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak
jenuh dapat menerima
tambahan
atom atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang mengadisi pada
ikatan rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom biasanya merupakan reaksi
cepat, dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk mengidentifikasi ikatan rangkap
dua atau rangkap tiga. Reaksi adisi secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut:
Contoh
:
3.Reaksi
Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah kebalikan dari reaksi adisi. Dalam
reaksi ini terjadi penghilangan 2 atom atau gugus untuk membentuk ikatan
rangkap atau struktur siklis. Kebanyakan reaksi eliminasi menyangkut kehilangan
atom bukan karbon. Reaksi eliminasi secara umum :
Contoh nya yaitu dehidrogenisasi alkana :
4.Reaksi Oksidasi
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan
oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran.
Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g)
+ O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Reaksi
pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa
metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu
atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka
bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan
oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan
oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi),
sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
Masalah :
ReplyDeleteJika pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai keelektronegativan lebih kecil dari atom C,apakah reaksi tidak akan berlangsung?mengapa terjadi hal demikian?
gugus pengganti atau nukleofil kaya akan elektron sehingga elektronegativasnya tinggi. elektronegativas yang tinggi tersebut di gunakan nukleofil untuk menyerang substrat (atom C) untuk membentuk ikatan baru. Jadi,menurut saya apabila nukleofil elektronegativasnya rendah tidak dapat menyerang/bereaksi dengan atom C membentuk ikatan baru.
ReplyDeleteSaudari sewangi.. saya akan mencoba membantu anda menjawab permasalahan di atas. menurut pendapat saya, reaksi tersebut tetap berlangsung .. hanya saja kemungkinan hasil akhir dari reaksi yang mengalami perubahan.reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai keelektronegativan lebih besar dari atom C, pasangan elektron dari nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi melepaskan diri bersama dengan sepasang elektron. Jadi jika pada kelektronegativan kecil kemungkinan nukleofil sukar membentuk iktan baru.
ReplyDeleteMaaf jika terdapat kekurangan, semoga bermanfaat
dari literarut saya membaca bahwa Hidrokarbon aromatik memiliki rapatan elektron yang tingi dan hanya bisa melangsungkan substitusi aromatik nukleofilik hanya dengan gugus penarik elektron yang sangat kuat. sehingga kemungkinan tdak akan terjadi reaksi nukleofilik.jika gugus yang di ganti mempunyai keelektonegatifan yang lebih kecil.
ReplyDeleteSedikit menambahkan, seperti yang kita ketahui bahwa nukleofil adalah spesies (atom / ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia tidak
ReplyDeletesuka akan elektron tetapi suka akan nukleus (inti yang kekurangan elektron).
Menurut saya, kemungkinan reaksinya tidak dapat berlangsung, karena apabila gugus/atom yang diganti keelektronegativannya lebih kecil dari atom C, maka pasangan elektron dari nukleofil tidak memiliki cukup banyak energi untuk menyerang substrat membentuk ikatan baru.
Sekian penjelasan saya, apabila terdapat kekurangan mohon diluruskan.