MINYAK
BUMI (PETROLEUM)
Minyak Bumi (bahasa
Inggris: petroleum, dari bahasa Latin
petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas
hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Jenis hidrokarbon yang terdapat pada
minyak Bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana,
dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan
sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen,
oksigen
dan sulfur,
ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga,
dan vanadium.
Komposisi
elemen berdasarkan berat
|
|
Elemen
|
Rentang
persentase
|
Karbon
|
83 sampai 87%
|
Hidrogen
|
10 sampai 14%
|
Nitrogen
|
0.1 sampai 2%
|
Oksigen
|
0.05 sampai 1.5%
|
Sulfur
|
0.05 sampai 6.0%
|
Logam
|
< 0.1%
|
Komposisi molekul berdasarkan
berat
Hidrokarbon
|
Rata-rata
|
Rentang
|
30%
|
15 sampai 60%
|
|
49%
|
30 sampai 60%
|
|
15%
|
3 sampai 30%
|
|
6%
|
sisa-sisa
|
Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya
masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan
viskositas.
Adapun molekul-molekul hidrokarbon
pada minyak bumi yaitu :
1.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon
tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung
unsur karbon
dan hidrogen
dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi
mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan
jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran
tersebut. Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18)
akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20)
sampai heksadekana
(C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene
dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16
atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon
lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25
atom karbon, dan aspal
mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai
4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG).
Oktana, hidrokarbon
yang ditemukan pada bensin. Garis-garis melambangkan ikatan
tunggal, bola hitam melambangkan karbon,
sedangkan bola putih melambangkan hidrogen
2.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah
hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada
karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki
ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
3.
Hidrokarbon
aromatik adalah hidrokarbon tidak
tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6
yang disebut cincin benzena, dimana
atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.
Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat.
Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan
dengan distilasi fraksional di
tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya.
Terdapat 2 teori pembentukan minyak bumi yaitu :
a.
Teori Biogenesis
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakan pendapat bahwa "minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan". Kemudian Mikhailo V. Lomonosov (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang
sama. Pendapat tersebut didukung oleh New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk
sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b.
Teori Abiogenesis
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat
logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan
bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Dmitri Mendeleev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk
akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Hal
ini menunjukkan bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Terbentuknya minyak bumi sangat lambat, oleh karena itu perlu
penghematan dalam penggunaannya.
Ada perbedaan dari jenis-jenis
minyak bumi di mana digolongkan menjadi 4 macam yang digolongkan menurut umur
dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep
dan old-deep. Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat
masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan
kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental,
titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep
membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling
rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat
teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak
mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling
diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling
banyak.
Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah
fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat.
Hasil dari destilasi bertingkat menghasilkan fraksi-fraksi yang masih dapat
diolah menjadi bentuk yang lain. Fraksi-fraksi minyak bumi hasil destilasi
antara lain:
Nama Fraksi
|
Ukuran Molekul
|
Titik Didih (C)
|
Kegunaan
|
Gas
|
1 – 5
|
Kurang dari 30
|
Bahan Bakar (LPG), Sumber Hidrogen
|
Petroleum eter
|
5 - 7
|
30 - 90
|
Pelarut, binatu kimia (dry
cleaning)
|
Bensin (gasoline)
|
5 - 12
|
30 - 200
|
Bahan bakar mesin bensin
|
Kerosin, minyak diesel/solar
|
12 - 18
|
180 - 400
|
Bahan bakar mesin diesel, bahan bakar industri, untuk cracking
|
Minyak pelumas
|
16 ke atas
|
350 ke atas
|
Pelumas
|
Parafin
|
20 ke atas
|
(rendah)
|
Lilin dan lain-lain
|
Aspal
|
25 ke atas
|
Residu
|
Bahan bakar dan untuk pelapis jalan raya.
|
Masalah :
ReplyDeleteApa yang mendasari para ilmuwan tersebut saat mengemukakan teori biogenesis?
saudari dewi saya akan mencoba menjawab masalah di atas:
ReplyDeleteyang mendasari teori biogenesis antara lain:
1. Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
2. Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.
3.Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
4. Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
5.Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
6. Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
saya akan mencoba menjawab.
ReplyDeleteyang mendasari para ilmuwan saat mengemukakan teori biogenesis adalah sebagai sanggahan terhadap teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa kehidupan ada karena adanya kehidupan sebelumnya. Teori ini dikemukakan oleh Francesco Redi, Lazarro Spallanzani, dan Louis pasteur.
Saya akan mencoba menganalisa pertanyaan diatas. Pada awalnya, bumi kita terdiri dari bongkahan es yang seiring berjalannya waktu mencair sehingga wilayah perairan menutupi sebagian besar muka bumi. Tentu saja makhluk hidup yang hidup pada saat itu sebagian besar adalah organisme perairan / organisme laut. Dalam kondisi tersebut, ada makhluk hidup yang dapat beradaptasi dan tidak. Organisme yang tidak dapat bertahan hidup ini akan mati dan jasadnya menjadi fosil selama berjuta-juta tahun lamanya sehingga terpendam di dalam perut bumi dan membentuk sebuah lapisan. Manusia mendapatkan minyak bumi dengan cara melakukan pengeboran di perut bumi. Hal ini berarti minyak bumi terdapat di dalam perut bumi yang dihasilkan oleh fosil yang terpendam selama berjuta-juta tahun lamanya. Demikian pula seperti yang sering kita dengar, yaitu bahan bakar fosil. Menurut saya, karena hal itulah para ilmuwan mengatakan bahwa pembentukan minyak bumi berdasarkan teori biogenesis, yaitu minyak bumi berasal dari organisme yang telah ada sebelumnya.
ReplyDeleteyang mendasari para ilmuwan tersebut saat mengemukakan teori biogenesis dengan didasari berbagai argumen yaitu Susunan hidrokarbon minyak bumi sangat mirip dengan zat organik dari organisme laut. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar, dan minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan, maka dari itu banyak para ilmuan menyimpulkan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi, ^_^
ReplyDeleteYang mendasari para ilmuan mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu adalah karena minyak bumi membutuhkan waktu yang lama dalam pembentukannya dan minyak bumi terdapat dalam cekungan-cekungan kerak bumi yang ada di dasar laut.
ReplyDeleteKarena membutuhkan waktu yang lama itulah para ilmuan mengemukakan bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang atau organism laut yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan, mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.
Dan juga yang mendasari para ilmuan yaitu minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Pembentukan hidrokarbon tersebut didapat dari perubahan bahan-bahan organik oleh pengaruh temperatur dan tekanan di dalam endapan yang
mengarah terbentuknya batuan sedimen (sedimentary rock).
Hai sewangi.. Saya akan mencoba membantu memecahkan masalah diatas, yang mendasari para ilmuwan tersebut saat mengemukakan teori biogenesis yaitu :
ReplyDeleteMinyak bumi dan gas alam terbentuk dari ragam binatang dan tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan lumpur kemudian dihanyutkan arus sungai menuju laut. Lalu mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam waktu yang sangat lama. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang dan tumbuhan mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas. Itulah yang menyebabkan para ilmuwan mengemukakan teori biogenesis.
Semoga bermanfaat..
Dew, saya coba membantu menganalisa tentang munculnya teori biogenesis yang berkaitan dengan pembentukan minyak bumi dari tumbuhan.
ReplyDeleteSebelumnya kita tau kalau tumbuhan merupakan organisme autotrof, dan dia memiliki klorofil. Sedangkan untuk klorofil sendiri terbagi menjadi dua yaitu :
Klorofil a dengan rumus kimia C55 H72 O5 N4 Mg dan Klorofil b dengan rumus kimia C55 H70 O6 N4 Mg. Gugus pengikat klorofil a adalah CH3, sedangkan untuk klorofil b adalah CH [perbedaan rumus klorofil berpengaruh dalam panjang cahaya dan jenis cahaya apa yang diserap]. Dan jika tumbuhan itu mati, maka klorofil tidak akan luntur begitu saja (klorofil luntur hanya jika dididihkan bersama alkohol). Terlepas dari klorofil, sel pada makhluk hidup (disini tumbuhan) merupakan senyawa organik yang berupa ikatan hidrokarbon (setau saya, ikatan hidrokarbon adalah ikatan antara C dengan H). Mulai dari dinding sel hingga nukleus, semuanya berupa ikatan-ikatan karbon & hidrogen (walaupun ada tambahan berupa unsur lain seperti Magnesium, Nitrogen, Kalsium, dll). Jadi jika tumbuhan itu mati maka klorofil ‘mungkin’ bisa terkena reaksi kimia karena pengaruh tekanan dan suhu dalam lumpur atau endapan yang mengubur mereka dan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana. Selain itu, makhluk hidup (baik tumbuhan atau organisme lain) tersusun atas protein, lemak, dan karbohidrat yang semuanya merupakan senyawa karbon. Dengan mengetahui senyawa penyusun makhluk hidup itu, jadi bisa dimungkinkan kalau minyak bumi berasal dari makhluk hidup. Dan berkaitan dengan kenapa kok minyak bumi tambangnya mayoritas di laut (memunculkan anggapan kalau minyak bumi berasal dari organisme laut ), menurut saya pribadi, hal itu ada hubungannya dengan evolusi. Ratusan juta atau mungkin trilyun-an tahun lalu makhluk hidup di darat belum banyak (atau bisa dikatakan tidak ada), mereka hidup mati di laut hingga akhirnya mereka bisa berevolusi menjadi makhluk darat (bahkan ada teori yang mengatakan jika manusia berasal dari ikan). Nah, jadi kalau makhluk purba dulu banyak yang mati di laut, kemungkinan ditemukan minyak bumi di laut akan lebih besar daripada di darat. Itu menurut saya maaf jika ada yang salah.
Sekali lagi, sebelumnya maaf kalau ada yang salah dalam kimianya, basis saya bukan kimia soalnya.
Note : dari berbagai sumber dan analisa pribadi yang belum tentu akurat.
Semoga bermanfaat yaaa dew
sample apa yang dibutuhkan untuk melihat disuatu tempat ada kandungan minyak bumi? mungkinkah hanya dengan membawa tanah dan air bisa dideteksi dini tentang ada tidaknya kandungan minyak ?
ReplyDelete